Depan Profil Sejarah Desa Sejarah Desa Jambar

Sejarah Desa Jambar

Desa Jambar adalah bagian dari wilayah kabupaten Kuningan merupakan salah satu produk dari perjalanan waktu, memiliki keunikan sebagai jati dirinya. Desa Jambar sekarang adalah hasil perjalanan panjang dari berbagai peristiwa di masa lalu yang mengandung berbagai semangat dan dinamika, dengan mengenal sejarahnya maka kita akan mampu memberikan pemahaman dan apresiasi secara tepat terhadap Desa Jambar. Sejarah adanya Desa Jambar tidak ada bukti autentik/tertulis namun hanya diperkirakan saja, yaitu; bahwa sekitar tahun 732 M di daerah yang sekarang bernama Jambar sudah adanya pemukiman/padumukan masyarakat di bawah kerajaan kajene yang merupakan bagian dari kerajaan padjajaran untuk wilayah Kuningan di bawah kekuasaan Aria Kamuning.

Ketika agama Islam masuk pada tahun 1479 M ke Kajene yang waktu itu masih beragama sanghiang (SANGHIANG) mengikuti Syeh Sarif Hidayatulloh bersama Ki Gedeng Kuningan masuk agama Islam. Dari Kajene mengutus petugasnyake wilayah yang disebut Jambar, waktu itu nama Jambar belum ada tetapi Ciwaru, Karang Tengah, Tenjolayar, Awiluar, Burunyangku, kemudian Para Tokohnya dikumpulkan di Karang Anyar. Oleh utusan Kajene diajak masuk Islam, mereka bersedia masuk Islam asal NGADU JAJATEN HEULA dan ternyata utusan dari Kajene tidak mampu, maka utusanpun kembali ke Kerajaan dan melapor ke Cirebon sehingga Syeh Sarif Hidayatulloh mengutus Syeh Marmagati sebagai saksi Syeh Ali Mutamad dan satu lagi namanya tidak diketahui hanya bergelar Syeh Pucuk.

JEMBAR "Jembar artinya Sportif, konsisten, menepati janji, sehingga Karang Anyar lama kelamaanoleh orang Awiluar, Tenjolayar, Burunyangku, Karang Tengah disebut Jambar. Para Syeh kemudian membuat pesantren dibantu masyarakat yang lokasinya di blok Cikalipa yang sekarang dikenal Blok Pesantren dan setelah Islam berkembang ketika itu dipimpin oleh salah seorang Ajengan bernama Gozali membuat Mesjid pertama dengan momolo masjid Tajug Al Gojali RT 07 RW 02 Dusun Manis. Syeh Ali Mutamad meninggal dan dimakamkan di makam kramat yang terletak di RT 07 RW 02 Dusun Manis, sedangkan Syeh Pucuk di makamkan di bukit Koncangan Desa Gunung Sirah, Syeh Marmagati mempunyai anak Syeh Rama Haji Irengan yang membuat kolamKeramat yang sekarang namanya Darma Loka dengan lapadz Muhammad yang dapat diselesaikan dalam waktu 1 (satu) malam, Syeh Ramahaji mempunyai murid yang bernama Syeh Abdul Muhyi yang ditugaskan menyebarkan Agama Islam di wilayah Tasik Malaya (yang dimakamkan) di Pamijahan.